Pengertian Studi Kelayakan atau biasa disebut SKB yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari secara keseluruhan tentang suatu bisnis atau usaha yang akan dilaksanakan, yang berfungsi untuk menentukan kelayakan sebuah bisnis tersebut ketika dijalankan. Mempelajari secara keseluruhan artinya melihat dengan sungguh-sunggah data serta informasi yang didapatkan, kemudian dihitung, diukur, dan analisa hasil dari penelitian tersebut dengan memakai metode-metode tertentu. Kelayakan berarti studi yang dilakukan dengan mendalam tersebut dijalankan untuk melihat apakah bisnis yang akan dijalankan mempunyai manfaat yang cenderung besar berbanding dengan dana yang telah dikeluarkan.
Sedangkan bisnis merupakan usaha yang dilakukan yang memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan. Untuk menentukan sebuah kelayakan suatu bisnis dapat dilihat dari banyak faktor. Setiap faktor yang dapat dikatakan layak musti mempunyai standar nilai yang telah ditentukan. Namun penentuan penilaian tidak dilakukan hanya pada salah satu faktor saja. Penilaian yang digunakan dalam menentukan kelayakan biasanya didasarkan pada semua faktor yang nantinya akan dinilai. Terdapat 8 kesalahan dalam melakukan studi kelayakan yang harus dihindari.
- Data dan informasi tidak lengkap
Apabila dalam melakukan penelitian data ataupun informasi yang didapatkan oleh peneliti kurang lengkap, maka sektor-sektor yang seharusnya akan dinilai tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Pada nantinya akan menghasilkan data yang kurang akurat, sehingga hasil studi kelayakan tidak tepat sasaran. Selain itu, kurangnya data juga akan menimbulkan manipulasi statistik. Manipulasi statistik dapat menghasilkan buah yang tidak sesuai. Manipulasi tersebut bisa disebabkan kurang lengkapnya informasi yang diberikan dan akhirnya hanya mengarah ke hasil yang positif untuk kepentingan pemasaran produk.
- Tidak teliti
Kegagalan dalam studi kelayakan juga dapat disebabkan oleh orang yang melaksanakan studi kurang lihai dalam melakukan penelitian. Dokumen-dokumen yang telah disediakan tidak dipergunakan dengan baik sehingga menghasilkan data yang kurang tepat. Penelitian sangat membutuhkan ketelitian, karena jika dilakukan dengan ketelitian yang kurang maka hasil studi kelayakan menjadi tidak valid.
- Salah perhitungan
Kesalahan dapat terjadi pula apabila orang yang melakukan studi salah dalam menghitung. Misalnya adalah kesalahan saat perencanaan, kesalahan ketika menaksir ruang yang tersedia, perkiraan kebutuhan bahan baku, perkiraan teknologi tepat guna, perkiraan tenaga kerja dan lain sebagainya.
- Pelaksanaan pekerjaan salah
Untuk anda yang sedang melakukan bisnis, sangat memegang pengaruh penting dalam sebuah keberhasilan melakukan bisnis tersebut. Jika anda sebagai pelaksana bisnis tidak menyelesaikan proyek dengan benar maupun kurang sesuai terhadap pedoman yang telah ditetapkan, maka akan memungkinkan bisnis tersebut menjadi gagal dalam pelaksanaanya.
- Kondisi lingkungan
Kegagalan lain dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang terjadi dan memang tidak dapat atau sulit kita kendalikan. Faktor tersebut adalah perubahan lingkungan yang meliputi perubahan ekonomi, hokum, social, politik, dan perubahan tingkah laku masyarakat, atau juga dikarenakan oleh bencana alam.
- Unsur sengaja
Kesalahan yang lebih fatal lagi yaitu adanya faktor yang disengaja untuk membuat sebuah kesalahan sehingga membuat kinerja bisnis anjlok atau menurun. Hal ini berarti orang yang melakukan penelitian, dengan sengaja membuat sebuah kesalahan sehingga membuat ketidaksesuaian dengan kondisi yang sebenarnya. Kejadian tersebut dipicu oleh berbagai hal, misalnya ketidaksukaan peneliti terhadap pelaku bisnis.
- Kurang Obyektif
Apabila peneliti tidak objektif dalam melakukan pengolahan dan tindak observasi data yang telah ditemukan, maka studi kelayakan yang dihasilkan tidak akan efektif dan akan terdapat lubang-lubang kemungkinan terjadinya kesalahan.
- Kurang kritis
Tidak kritis dalam menanggapi semua kemungkinan masalah yang kemungkinan dapat terjadi dalam jangka waktu dekat setelah bisnis berjalan. Hal tersebut dapat mengakibatkan lalainya peneliti ataupun titik-titik krusial yang ketinggalan. Sehingga kemungkinan pemecahan masalah kedepannya akan sulit dilakukan.