Bagi perusahaan memahami tentang penilaian pasar sangat penting. Karena pasar tersebut dapat membuat penilaian yang tepat serta tahu bagaimana market pasar bekerja. Kemudian, dari hal yang sama perusahaan juga dapat melihat bagaimana posisi bisnisnya ketika disandingkan dengan pesaing lain.
Jika entitas bisnis tersebut tergolong perusahaan terbuka maka memahami market value menjadi semakin penting. Karena hal tersebut akan mempengaruhi harga saham yang nantinya menjadi media utama para investor untuk menanamkan modalnya disebuah perusahaan.
Kamu dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi sebuah penilaian pasar, yaitu:
1. Sektor Perusahaan
Nilai sebuah perusahaan dapat dilihat dari sektor dia bergerak. Mengapa? Karena setiap perusahaan memiliki nilai saham yang berbeda berdasarkan sektornya bergerak. Contohnya perusahaan emas biasanya memiliki nilai yang tinggi karena emas banyak dicari dan nilainya relatif naik setiap tahunnya.
Contoh lainnya adalah perusahaan farmasi yang semasa pandemi pasti meningkat pesat. Karena produknya sangat dicari banyak orang terutama di masa-masa pandemi.
Melalui penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan memiliki nilainya tersendiri. Namun, sektor perusahaan yang ramai dan dibutuhkan banyak orang tentu memiliki nilai lebih besar sehingga sahamnya akan jauh lebih bernilai.
2. Profit Perusahaan
Penilaian pasar lain bagi sebuah perusahaan adalah seberapa besar dia mendapatkan profitnya setiap bulan atau setiap tahun. Keuntungan tersebut dapat dilihat dari perolehan laba bersih setiap bulannya dalam sebuah periode tertentu lalu dibagikan dengan jumlah saham yang beredar.
Jika profit terus bertambah maka nilai sahamnya akan ikut serta. Tentu hal ini akan menarik minat banyak pihak terutama investor. Sebaliknya, jika profit yang diperoleh terus menurun maka minat orang-orang untuk memiliki sebuah saham akan menurun jauh.
3. Beban Utang Perusahaan
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah beban utang dari perusahaan tersebut. Perusahaan memang bisa menggunakan utang atau dana internal sebagai modal perusahaannya. Tapi masing-masing memiliki sisi pro dan kontranya.
Contohnya saja utang memiliki beban pajak lebih rendah karena terdapat kewajiban untuk membayar utang tersebut sebelum dihitung menjadi profit dan lainnya. Namun, kekurangan utang adalah risikonya yang tinggi.
Jika utang terlalu maka peluang untuk tidak membayarnya akan meningkat pesat. Pada akhirnya peluang bangkrut akan sangat tinggi. Pada sisi yang berbeda dana internal (saham) memang lebih aman tapi kepemilikan perusahaan akan berkurang sehingga kontrol menjadi lebih minim.
Namun, perusahaan dengan utang yang terlalu tinggi tentu lebih berbahaya. Karena jika tidak terkendali maka nilai sahamnya akan anjlok dengan tiba-tiba. Terutama ketika bank atau lembaga keuangan menyatakan pailit maka nilai saham perusahaan ini otomatis menjadi 0.
4. Dividen
Hal lain yang bisa menjadi penilai sebuah pasar adalah bagaimana sebuah perusahaan menentukan dividen. Dividen diberikan kepada para pemilik saham berdasarkan profit yang diperolehnya dalam satu tahun.
Jadi, dividen ini merupakan tambahan yang diterima para pemegang saham berdasarkan persentase saham yang dimilikinya. Semakin banyak saham tersebut maka semakin besar pula dividennya.
Tapi, setiap perusahaan memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda terkait dividen. Jika menarik dan menguntungkan maka investor akan lebih suka dan akan membeli saham tersebut dan secara langsung atau tidak nilai sahamnya akan naik.
Begitu juga sebaliknya, jika dividen jarang dibagikan maka minat investor akan menurun dan nilai saham akan stagnan bahkan menurun secara perlahan.
Semua faktor penilaian pasar di atas saling mengikat dan mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, ketika mengetahui hal ini kamu bisa menilai market value dengan lebih baik lagi.